Pilihan Hidup
Di lorong kecil di sebelah pasar, tampak seorang laki-laki muda berjalan buru-buru. Di tangannya tampak kantong plastik berwarna hitam, ia memegang erat plastik tersebut. Isi plastiknya sangat spesial, nasi padang dengan lauk rendang kesukaan adiknya. Kali ini ia yakin adiknya akan menerima makanan ini, tidak seperti sebelum-sebelumnya. Sudah sepekan sejak kejadian itu, adiknya menolak menerima uang darinya. Menolak makanan yang ia bawa sebagai oleh-oleh sepulang kerja. Adiknya mogok makan. Benar-benar tidak makan sama sekali. Hanya air putih saja. Laki-laki itu tahu bahwa ini bentuk protes adiknya atas pilihan yang ia ambil. Tapi ia belum menemukan solusi yang lebih baik, sampai siang tadi. *** Laki-laki itu bersiap-siap untuk berangkat. Pakaiannya semi formal, kemeja panjang dipadu dengan celana kain, jaket kulit dipakai pula untuk menghangatkan tubuhnya di atas motor. Ini hari pertamanya dengan pekerjaan barunya. Wajar saja jika ia gugup, kan? Setelah dipecat dari tempat ...