Tips dan Trik untuk Menyentuh Hati

Judul Buku      : Bagaimana Menyentuh Hati (Kiat-Kiat Memikat Objek Dakwah)

Pengarang       : Abbas As-Siisiy

Alih bahasa     : Muhil Dhafir, Mahmud Mahfudz

Penerbit           : Era Intermedia

Kategori          : Dakwah Islam

ISBN               : 978-979-9183-24-3

Ukuran            : 15 x 18 cm

Tebal               : 282 halaman

Harga              : Rp. 45.000

 

Isi buku :

            Buku ini merupakan buku panduan untuk para muslim yang menyadari bahwa peran mereka adalah dai sebelum menjadi apa pun. Dikemas dalam bentuk cerita atau narasi yang pendek-pendek sehingga mudah dipahami perlahan-lahan. Di setiap sub judul biasanya dilengkapi dengan ayat atau hadis yang bersesuaian dengan isi cerita atau narasi.

            Cerita atau narasi yang diangkat, tidaklah saling berkaitan antara satu dan yang lainnya. Maksudnya setiap sub judulnya bisa dibaca terpisah sesuai dengan kisah yang ingin kita ketahui atau pun kita sampaikan duluan. Hanya saja, tidak juga bermasalah jika dibaca sebagai satu kesatuan dari awal sampai akhir.

            Manusia pada dasarnya punya fitrah kebaikan, yang akan selalu ringan untuk diajak melakukan kebaikan. Hanya saja, terkadang fitrah itu padam karena tindakan manusia itu sendiri yang melalaikan sumber cahaya bagi hati mereka, yaitu Al-Quran. Tugas para dai adalah menyambungkan lagi sumber cahaya dengan hati-hati setiap manusia yang ada di sekitarnya.

            Apakah hal ini mudah? Tentu saja tidak.

            Untuk bisa ‘memasukkan’ sumber cahaya ke dalam hati manusia, kita perlu memiliki kunci yang membuat mereka mudah untuk ‘membukakan’ pintu hatinya kepada kebenaran yang kita bawa. Perumpamaannya, anggaplah kita sedang membawa sebongkah berlian, yang hampir semua orang menganggapnya berharga. Bila berlian ini diberikan dengan cara dilempar, jelas penerimanya akan marah dan merasa tersakiti. Berbeda apabila, berlian ini kita masukkan ke dalam kotak, kita bungkus dengan kotak dan kertas kado, lalu kita berikan kepada seseorang dengan sopan, orang tersebut pasti akan menerimanya dengan senang hati.

            Beberapa cara yang bisa kita lakukan, misalnya, mengingat nama seseorang juga ciri-cirinya, sehingga jika suatu saat kita ditakdirkan bertemu lagi, kita akan mudah untuk berinteraksi dengannya dan orang tersebut akan merasa dihargai karena sudah diingat. Memperhatikan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan orang tersebut, hal-hal yang dia sukai sehingga orang tersebut merasa bahwa kita ingin menjadi orang yang memahami dirinya. Berwajah manis atau membiasakan diri untuk tersenyum sehingga setiap orang yang ditemui merasakan bahagia atau nyaman berinteraksi dengan kita.

            Setelah orang itu merasa nyaman dan aman dengan kita, barulah kita masukkan nilai-nilai kebaikan padanya. Tetap luruskan niat, ikhlaskan amal, karena kita bukan ingin mengajak orang agar mematuhi kita, tetapi kita berusaha mengajak manusia untuk lebih taat pada Rabb-Nya.

            Buku ini direkomendasikan untuk dibaca berulang, sehingga jika menemui kondisi yang buntu saat sedang berdakwah, barangkali ada kisah-kisah yang bersesuaian yang bisa menjadi solusi bagi diri kita.

            Perlu disadari bahwa menunjukkan orang lain pada kebaikan atau pun menjadi perantara hidayah bagi orang lain adalah sebuah karunia yang besar, yang patut dikejar oleh semua dai. Hanya saja, sebanding dengan karunianya, diperlukan cara-cara yang lembut dan mungkin membutuhkan waktu, perhatian, tenaga bahkan materi sehingga akhirnya Allah merasa kita pantas untuk menjadi perantara hidayah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Harus Kutulis?

Pertemuan kembali

re arrange