Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Merawat Tak Sesuai Fitrah, Adakah?

Gambar
Judul Buku : Merawat Fitrah Anak Laki-Laki Penulis : Dr Khalid Ahmad Syantut Tebal : 172 halaman, art paper. __________________________ Setiap orang tua, tidak mungkin tidak, pasti memiliki tujuan yang baik pada anaknya. Ingin anaknya punya kehidupan yang lebih baik, ingin anaknya sukses di masa depan, atau berbagai hal baik lainnya. Namun, akhir-akhir ini ada istilah 'merawat sesuai fitrah'. Berarti ada yang tidak sesuai fitrah ya? Alhamdulillah, buku ini membuka mata kita tentang berbagai 'kekeliruan' yang banyak terjadi dan mungkin sudah dianggap sebuah hal yang biasa. Yang pertama, tentang istilah remaja. Betapa fase ini dianggap sebagai fase peralihan dari masa kanak menuju dewasa. Padahal, dalam Islam, ternyata tidak ada fase ini. Remaja, dianggap wajar jika melakukan kesalahan, karena di fase ini adalah masa pencarian jati diri. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan di masa remaja dianggap akan mudah dilupakan ketika sudah beranjak dewasa. Padahal, masa ...

Ketika Misi Kita Berbeda

Gambar
Judul      : Marriage in Mission Penulis   : Atika Penerbit : CV Khadijah Tebal      : 374 halaman ________________________________ Setiap orang punya misi pribadi ketika ingin melangkah ke dalam dunia pernikahan, apakah karena ingin mengikat cinta sehidup semati, butuh uang atau semulia ingin menjalankan sunnah nabi. Begitu pula Kemal dan Medina. Dua orang yang tidak saling kenal (secara langsung) akhirnya tertulis sebagai pasangan karena mereka mengenal orang yang sama, Alia. Proses yang tidak lama karena mereka berdua 'seolah-olah' bisa menerima misi pasangannya. Medina yang masih menyusun skripsi dan butuh uang agar bisa membiayai kuliah hingga lulus dan Kemal yang butuh pendamping agar ayahnya percaya -dan memberikannya rumah dan kendaraan- padanya. Setiap orang boleh salah memilih pintu masuk, tetapi mereka bisa memperbaiki ruangan di dalamnya agar selalu nyaman untuk ditempati.  Medina menyadari bahwa tidak seharusnya perni...

Pertanyaan Sulit (1)

Pertanyaan ini pasti akan tiba, cepat atau lambat, hanya saja aku tidak menyangka akan secepat ini.  "Bang, ayah kamu kemana?" Ternyata Abang menjawab bahwa ia nggak punya ayah, yatim.  Akhirnya kami membuka diskusi, bertanya mengapa Abang menjawab demikian. "Harusnya Abang bilang, ayah ada di rumah. Di rumah mamah Dewi, kan?" jawabku, "atau di kantor." Bahasan kami memanjang sampai istilah ibu kandung-ibu tiri. Poligami. Berapa jumlah istri yang diperbolehkan dalam islam, dan berapa jumlah istri yang Abang mau. "Wah, kalau istrinya 4, gimana ngerangkulnya?" tanya Abang lucu. "Kalo istrinya pingsan, gimana ngegendongnya." Abaaaang... Sholehnya Bunda, jangan pernah malu karena kita berbeda. Kita bisa mengusahakan yang terbaik yang kita bisa. Sama-sama.