#NKCTHI, Penasaran Berbuah Manis
Judul buku : Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini
Penulis : Marchella FP
Tebal halaman : 208 halaman
_____________
Berawal dari kumpulan quote yang sering lewat di instagramku, semuanya memberi tagar #nkcthi.
Apaan sih ini?
Maka, marilah kita mencari dan menemukan. Ternyata ini adalah sebuah buku. Wah, buku apa yang begitu menarik di kalangan para remaja yang notabene sangat susah dilepaskan dari ponselnya?
Niatan membeli sudah ada sejak lama, tetapi terkendala dana. Apalagi, ketika melihat laman pencarian bukunya, karena judul satunya pun, sudah mengundang tanya.
kamu terlalu banyak bercanda
Penulisnya sangat pintar memilih kata yang membuat (calon) pembacanya tidak merasa menyesal membeli keduanya sekali waktu.
Buku justru berada di genggaman ketika cuplikan film yang diangkat dari buku ini mulai tayang di youtube.
And, here we are.
_____________
Benar, memang tidak boleh menilai buku dari sampulnya. Namun, buku ini menarik bahkan hanya dari pertama kali melihat sampulnya. Pemandangan di balik jendela yang selama dua pekan ini justru jadi pemandangan terindah yang bisa dilihat.
Di awal, aku mengira ini adalah sebuah novel dengan cerita keluarga yang mengharukan. Persis kisah Laisa yang ditulis Tere Liye di novel Bidadari-Bidadari Surga.
Ternyata, ini bukan novel, ini adalah kumpulan quote yang dijadikan pesan dari seorang ibu bernama Awan, kepada anaknya di masa mendatang, yang (mungkin) dijadikan hadiah menjelang anaknya menjalani hidup baru (pernikahan).
Jumlah kata yang terbatas, warna yang berbeda di tiap lembarnya, juga pilihan font huruf yang dipakai membuat mata benar-benar dimanjakan.
Pantaslah anak milenial menyukainya!
Bukunya bisa dibaca sekali duduk, tetapi hikmahnya bisa diambil pada setiap kali kita mulai membacanya -lagi, lagi dan lagi.
Rasanya menyenangkan diberi petuah oleh orang kesayangan tentang bagaimana menghadapi hidup. Seolah ada yang siap 'menerima' kita setelah ragam peristiwa yang menghampiri, dan menguatkan langkah untuk berjalan lagi.
Bukunya dibagi menjadi empat bagian waktu. Pagi- siang- sore dan malam. Seperti perjalanan waktu, dimulai di pagi hari, saat kita baru saja ingin mencoba sesuatu yang baru.
Lalu di siang dan sore, menemukan berbagai tipe orang, juga masalah yang berjenis-jenis.
Terakhir, sesi malam. Penutup hari, penutup kisah, penutup hikmah. Seolah-olah, semua pesan yang ingin disampaikan telah ditulis dan terekam, sehingga ketika sang anak menjalani hidup barunya sendiri, sudah cukup bekal.
__________
Membaca buku ini seolah tersadarkan bahwa, menulis itu, perlu memikirkan juga siapa yang akan jadi pembacanya. Sebaik apa pun kisah dan sebaik apa pun hikmah, jika sang pembaca tidak ingin membuka lembar pertama dari sebuah buku, maka semua kisah dan hikmah itu tidak akan bisa diterima pembacanya.
Tampilan buku yang standar, hanya kumpulan huruf pada kertas berwarna putih, terkadang sudah membuat jarak duluan dengan pembacanya. Di buku ini, karena penulis adalah juga seorang ilustrator, maka tampilannya cantik.
Anak-anak yang bahkan belum bisa membaca aksara pun, akan tertarik untuk minta dibacakan. Walaupun ketika telah dibacakan mereka akan bertanya lagi, maksudnya apa?
Beberapa pembaca akan mengumpulkan quote-quote yang paling jleb buat mereka. Namun, seperti sudah kusampaikan sebelumnya. Di tiap kali membaca, quote yang berbeda terlihat lebih pas dengan diri kita, tergantung dengan kondisi hati.
Kali ini, quote yang paling kusukai, ada di lembar ini.
Ketika hati sedang meminta jawaban dari setiap doa-doa yang dipanjatkan.
Mungkin kita lupa
"tidak" juga jawaban.
Happy reading, people!
Komentar
Posting Komentar