Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Puisi Patah Hati

Kalimat itu muncul bukan hanya kebetulan, mungkin itu pesan cinta dari Allah yang harus kubaca. Hidup itu kadang tentang bertahan atau melepaskan. Pada mereka aku belajar kuatnya bertahan dengan berbagai alasan, juga dari mereka aku belajar untuk tidak memaksa membuat ikatan. Maka, di sinilah aku kini.  Memilih melepaskan angan dan harapan. Pada dia yang masih saja tidak melakukan apa-apa. Ternyata begini rasanya, tidak seberat yang kukira sebelumnya. Malah terasa biasa saja, lebih tepatnya melegakan. Mulai hari ini dia hanyalah seseorang yang sama seperti mereka yang lewat setiap pagi di halaman rumahku. Mungkin memang bukan dia orangnya, jadi lebih baik tidak dipaksakan. Tidak perlu meminta pada-Nya agar dia menemukan jalan menuju ke arahku. Mungkin lebih baik tidak berprasangka, agar tidak sama-sama saling merasa bersalah dan terluka. Wahai hati, mari melangkah ke depan, berjalan cepat atau bahkan sambil berlari. Jangan biarkan yang patah menahan satu per satu jejak yang ingin k...

Dia Masih di Sini

Baru saja dua pekan, dan aku menang di kali pertama. Nyatanya aku harus mengulang dari awal lagi. Oh Tuhan, aku bisa apa? Aku suka bila bercerita padanya, tentang apa saja. Aku suka ikon senyum yang selalu ada pada setiap percakapannya, menanggapi semua ocehanku. Aku suka menanti jawaban darinya, walau harus berakhir kecewa. Mungkin sebenarnya, aku suka dia. Yang sedang berjuang di balik meja.