bicara tentang adab
Siapalah saya emak beranak dua yang berani bicara soal adab, tetapi saya begitu penasaran dengan frasa adab sebelum ilmu.
Ketika mengalaminya di dunia nyata. Maka menjadi jelaslah apa maksudnya.
Dalam dunia jualan online yang mulai saya geluti, ternyata bisa juga muncul situasi persaingan yang panas dan membuat iklim menjadi tidak nyaman.
Perasaan 'ditikung', kelemahan sistem yang menuai protes, indikasi kecurangan yang berbau nepotisme.
Hal-hal di luar dunia pembinaan yang terkesan adem ayem dan saling bisa shalamatusshadr..
Saya kaget, pada awalnya. Lalu menyadari bahwa kami sekumpulan manusia.
Ada adab-adab yang kami mungkin lupa. Seorang teteh sholihah yang sekarang menjadi Ranger terbaik di buku Belajar Adab Toilet berbagi kisahnya.
Teh Echa wrote
Intinya yang saya lakukan,,
- perbanyak jaringan
- tambah teruuus temen2 di kontak di sosmed
(Inget gaa beberapa rangers disini pernah aku japri,, isinya cuma kenalan dan bilang "tolong di save nomor saya yaa" 😁,,, itu sebetulnya salah satu niat saya membangun reseller baru lagi,, dengan ajakin temen2 yang juga agen/ reseller ,, karena biasanya mereka akan punya tim reseller juga dibawahnya, it means akan nambah pasukan yang menebarkan manfaat ini)
- jualan elegan ,, jangan spaming di grup orang lain yang bukan milik kita kecuali emang boleh jualan , bikin aja (kolam ikan)/ grup sendiri,, tapi ya itu ikannya klo udh masuk harus dikasih makan (ini aku belom rutin juga)
- niat berbagi rezeki sama reseller ,, kita dapat sedikit gapapa,, asal banyak yang bantuin
- terus selalu memotivasi reseller,, biar semangat jualan (ini mah saya juga masih peer)
Kan kata kang dewa sharing2 dahulu , selling2 kemudian,,
Klo bagian ini yakin banyak rangger disini yang udah rajiin bgt sharing di grup reseller nya
(sengaja tulisannya tidak saya ubah kecuali pada kata ranggers saya perbaiki jadi ranger)
yang saya tangkap, adab berjualan dari tulisan teh Echa adalah
1. Perluas silaturahmi karena ini adalah pintu rezeki. Luruskan niat. Ini karena Allah, yakin bahwa rezeki dari Allah. Pelanggan makin banyak adalah bonus dari keyakinan kita pada Allah
2. Saling menghormati dan menghargai penjual lain. Tidak menomorsatukan closing dan menomorduakan akhlaq baik pada saudara. Mengingatkan dengam cara yang baik, mendoakan kebarakahan rezeki.
3. Tidak mengambil untung terlalu besar, niatkan semakin meluas manfaat dari barang yang kita jual. Niatkan saling membangun dengan para 'pengusaha' muslim lainnya. Bersyukur karena banyak muslim-ah yang mengambil peran dalam proses muamalah ini.
Semangat jualan. Semangat belajar adab berjualan. Sholihah sampai surga.
Komentar
Posting Komentar