Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

little wisdom, dari pandangan ibu beranak dua

Buku ini adalah buku nonfiksi pertama yang kubaca di tahun 2018 ini. Buku ini juga yang membuat aku semangat lagi untuk menargetkan one book a month. Bukunya tidak terlalu tebal dan karena isinya mengalir, membuat buku ini memaksa kita membacanya sampai akhir. Little Wisdom, betapa menyenangkannya menjadi Katya yang perkataannya 'didengar'. Yup, usia Katya belum lagi tujuh, tetapi perasaan dihargai, perasaan boleh menyampaikan pendapat kita tanpa ada rasa takut dihakimi memang begitu menyenangkan. Little wisdom, betapa bijaknya Mom Reti yang menuntun Katya juga mencatat kisahnya dengan apik sehingga obrolannya terasa ringan (bukan obrolan berat) namun berisi sekali. Sebagai anak aku menyadari bahwa betapa bahagianya dipercaya, dimintai pendapatnya, bahkan disimpan hasil karyanya. Sebagai ibu aku tersadar, betapa dua telinga yang dimiliki belum efektif untuk mendengarkan, menyimak apa kata dua buah hati kecilku. Setelah aku membaca buku ini aku bertekad untuk : menjadi ibu...

when it reveal (again)

tolong buatin teh ya.. dan badanku gemetar. ini hanya secangkir teh, ya aku biasa membuatkannya untuk si kecil. teh manis dengan tiga sendok gula. namun, kali ini berbeda.. aku benar-benar ketakutan. seberapa banyak air panas yang harus aku tuangkan, apakah aku boleh meninggalkan kantung teh di gelas, haruskah ada sendok di gelas untuk menyalurkan panas. hiks.. astaghfirullah.. rasa takut itu ternyata masih ada.. dan bentuk 'cacian' itu seolah-olah terngiang-ngiang di telinga.. sudah kumaafkan pelakunya.. tapi sakitnya belum juga hilang. sampai kapan?

move on, bukan menjauh

apa niatanmu melangkah maju? apa hanya pembuktian pada manusia bahwa kau juga bisa berbahagia? apa sekarang kamu tidak bahagia? aku hanya ingin melangkah lebih dekat menuju Rabb-ku, lalu berlari cepat.. bukan demi pandangan mata sesaat, penyelamatan dari kisah sedih yang mengganggu memori.. aku bahagia, sangat bahagia sungguh.. karena baru juga bulan dua, dan banyak mimpiku yang jadi nyata.. aktivitas homeschooling abang yang lebih terjadwal, aktivitas mencari maisyah yang menjanjikan tapi tidak melupakan prioritas anak di masa keemasannya, aktivitas menjadi bagian kecil dari dakwah remaja, dan aktivitas baru yang lama tertidur lelap..menjadi penulis (blog) yang istiqomah. Allah Yang Mahabaik sutradaranya, semakin kamu berserah, semakin mudah.. semakin kamu bergantung, semakin untung.. maka Allah.. di saat banyak godaan hati yang sulit kuterjemahkan maknanya.. kumohon lindungi aku.. aku mau melangkah maju, tapi bukan menjauh dari Mu

ganjalan ketiga

kepada dia yang tidak pernah mengucap kata cinta padaku yang cintanya terurai dalam laku. aku merasakannya sungguh..walau kadang aku ingin mendengar kata cinta juga.. kepada dia yang tidak pernah merespon apapun pada tiap angka yang seragam di rapotku bahagia atau biasa sajakah aku menunggu katamu..sungguh biarlah ia berupa pujian, terimakasih atau apapun lah.. asal jangan diam kepada dia yang gurat wajahnya serupa denganku aku melihat cintamu, tapi masih butuh mendengar buktinya aku merasakan rasamu, tapi masih butuh kata saktinya sekali saja.. tolonglah bilang cintai aku _____ hai, sayang.. masa kecilku yang haus kata cinta.. tidak semua orang mudah berkata cinta mungkin ia pun tidak terbiasa mendengarnya dari orang tuanya terima sajalah, bentuk cintanya yang tulus, yang tak bisa terbayarkan walau dengan sepenuh nyawa maafkan dia yang sulit bicara cinta sekarang giliranmu untuk : menyatakan cinta padanya

aku sayang padanya sungguh

melihatnya tertidur lemah.. makan tidak lahap mendengarnya terbatuk-batuk lalu muntah.. Allah..tolong jaga dia.. tolong berikan kesembuhan yang purna maafkan aku yang sempat sakiti hatinya maafkan aku yang masih tak bisa ungkapkan cinta tolong sampaikan padanya aku cinta

Allah itu Mahabaik

kamu akan takjub pada cara Nya menghibur sedih hatimu cara Nya menegakkan kepalamu setelah sekian lama tertunduk dan berharap tak bisa dilihat orang.. lalu kamu berkata pada dirimu sendiri bahwa.. Ya Allah, aku merasa tak pantas untuk ini.. Tapi Duhai Rabb,, alhamdulillah.. atas semua nikmatMu yang tak pernah bisa kudustai -- masih takjub ketika berada dalam grup penulis yang bukunya akan terbit dalam waktu dekat.. biidznillah..bisa!

ganjalan kedua

katakan pada ayahmu dengan berani bahwa.. kamu kecewa.. karena telepon seseorang di malam itu bila tidak, katakan saja secara virtual.. katakan saja bahwa kamu sudah memaafkannya, kecewa itu telah sembuh dan kamu akan selalu menghormati, mencintai dan menganggapnya sebagai laki-laki terbaik yang kamu punya.. yang tidak akan pergi, yang mencintaimu sekeras tanah, yang harumnya menenangkan seperti tanah basah hujan.. katakan bahwa kamu berharap jadi anak yang baik untuknya.. walau begitu banyak luka yang tercipta, dengan sengaja atau tidak.. semoga berkumpul lagi di surga

maafkan aku, Nak

untuk setiap hak kalian yang tak bisa terpenuhi karena kurangnya kesabaranku menghadapi dia. maafkan aku.. terus kumintakan ampun atas salahku.. terus kupintakan Allah memenuhi kekosongan itu.. -- saat kulihat Abang sendirian di shaf solat zuhr berjamaah, di tengah orang dewasa lain, dan kemudian ia mencium tangan orang di kanan dan kirinya

ganjalan itu adalah

proses cleansing jilid 1 mari melihat ke dalam diri. saya tidak cantik, setidaknya itu pendapat saya. apalagi jika dibandingkan dengan saudara-saudara kandung saya. pada awalnya ini tidak jadi masalah. karena bagi saya, kecantikan bukan yang utama. tapi, ketika seseorang memaksa saya berubah, menjadi lebih cantik versinya.. saya mengikutinya dengan dalih taat. setiap proses saya konsultasikan dengan para ustadzah, apakah boleh, apakah tidak melanggar batas? dan hasilnya.. saya tetap tidak cantik. menurutnya. semakin saya berusaha, saya menjadi semakin merasa tertolak karena tidak ada apresiasi dari pemberi titah, yang ada hanya.. bentuk kecewa karena saya tidak seperti yang dia bayangkan.. --- saya maafkan diri saya yang tidak berkulit putih. saya sudah maafkan diri saya yang tidak bisa kurus setelah rutin olahraga dan mengatur pola makan. saya menerima semua yang Allah beri pada tubuh saya, dengan ikhlas.. saya maafkan dia yang memaksa saya berubah. saya maafkan dia yan...