kehilangan Papi
berita itu begitu cepat, dan menyesakkan dada. aku butuh beberapa detik untuk memaksa bernafas, menahan isak yang tiba-tiba muncul.
papi bukan orang lain, ia mertua adikku.
papi kakek yang baik untuk anak-anakku.
papi..
dan kehilangan itu menyakitkan. melihat mereka yang berduka saja begitu menyakitkan. aku belum berani membayangkannya.
aku berharap tidak menyiakan kesempatan yang ada, dan tidak menyesalinya kelak.
Komentar
Posting Komentar