6 wanita paling berpengaruh dalam hidupku di tahun 2017

Keenam orang ini adalah orang lain di luar anggota keluargaku, namun kehadiran mereka dalam hidupku sangat mempengaruhi aku.

1. Rini Inggriani
Aku mengenalnya karena kami satu angkatan di kampus. Kami menjadi begitu dekat karena kami berdua berjanji untuk melangkah bersama dalam dakwah. 18 Maret 2012. Aku tidak mungkin lupa.
Ia adalah orang pertama yang tahu bahwa aku terluka. Ia adalah orang pertama yang menawarkan bahunya. Ia adalah satu-satunya orang yang aku tidak perlu jadi orang lain yang sempurna di hadapannya, cukuplah jadi aku, dan aku yakin ia akan menerimaku apa adanya. Ia adalah orang pertama yang aku cari namanya dalam list whatsapp ketika terjadi sesuatu, dan aku akan memanggilnya, Rin, lagi sibuk nggak?

Terima kasih, terimakasih untuk tidak pergi. Terima kasih untuk tiap doa. Terima kasih karena tidak pernah menganggapku orang lain dalam hidupmu.

2. Iin Churin'in
Aku mengenalnya sudah sedari lama. Kami menjadi begitu dekat ketika berada di lingkaran yang sama. Sebelum sedekat ini, aku meminta petunjuk pada Allah agar aku dipertemukan dengan seseorang yang bisa menolongku, saat itu ada dua nama dan teteh ini adalah jawaban dari doaku.
Aku ingat curhatanku sudah sedemikian panjangnya di awal percakapan kami, dan ia menjawab dengan logis dan mudah kuterima. Setiap penjelasannya logis, runtun, tertata dan menenangkan. Aku dipaksa untuk tidak melulu mengikuti perasaanku, tapi juga mempertimbangkan akalku. Membuat aku bisa melangkah lebih pasti. Teteh ini adalah orang pertama yang membuatku yakin untuk selalu melibatkan-Nya pada kali pertama, karena petunjuk-Nya tak pernah salah. Teteh ini adalah orang yang bisa menghapus tangisku dengan cepat lalu memaksaku bangkit dan berlari maju ke depan.

Terima kasih, terimakasih untuk tidak pernah menunjukkan perasaan terganggu, semalam apapun aku memulai chat di whatsapp. Terima kasih untuk setiap nasihat. Dengarkan. Doakan. Ikhlaskan.3 Nasehat ini akan selalu kuulang setiap kali aku merasa kesal karena masih menyalahkan orang lain atas sakit yang kurasa.

3. Nadhira Arini
Aku mengenalnya dari akun instagram. Lalu menjelajah blognya. Menyimpan serial Volkert di Microsoft Word-ku lalu membacanya satu per satu. Menunggu kelanjutan ceritanya.  Lalu menyaksikan keindahan pesta pernikahannya yang syahdu, menyimpan (lagi) puisi-puisinya tentang cinta. Lalu kehilangan akun instagramnya. Lalu menemukannya lagi, dan jatuh cinta.
Kata-katanya sangat menyentuh hatiku, setiap postingan-nya di instagram akan aku screenshot, untuk kemudian kukirim pada Rini sambil berkata, she did it again.
Dia seperti, mewakili perasaanku, menyampaikan kata yang tak pernah bisa aku utarakan pada dunia, she did it better, dan aku merasa lega karenanya.
Aku berdoa untuknya, dalam doa-doa rahasia yang kupanjatkan pada Rabb-ku, khusus untuk dia..

Terima kasih, terima kasih untuk menulis dengan indah. Terima kasih untuk menjawab pertanyaanku di Direct Message Instagram. Terima kasih untuk tetap ceria, setidaknya di hadapan siapapun yang memandangmu.

__________________________________________________

Ketiga orang selanjutnya adalah orang yang kukagumi, yang aku berharap bisa bertemu dalam satu forum offline. Dua di antaranya sudah ketemu offline dan aku bahkan tidak bisa menyapa mereka saking gugupnya. Yang satu belum pernah ketemu langsung tapi pernah satu grup di whatsapp dan tanganku sampai gemetar saat ia menyapa namaku.

4. Ummu Balqis
Aku mengenalnya dari akun instagram juga. Tulisannya asyik, mudah dibaca dan jleb..jleb..jleb. Kalau tidak salah, jurusannya waktu kuliah sama denganku, tapi bidang yang digelutinya sekarang justru berbeda. Smart, Beautiful, Sholihah, mungkin tiga kata itu bisa menggambarkan Ummu. Kelihatan dari tulisannya, cara menanggapi komentar di akunnya. Belum pernah ikut kajian offline nya, tapi kemarin sempat disapa di grup whatsapp karena tergabung jadi reseller buku yang dikeluarkannya awal tahun ini.
Aku punya bukunya, beberapa kerudung dari brand-nya, sudah mencoba booster factory-nya. 
Khadija masa kini, yang secara bersamaan mengeluarkan berbagai produk dengan jenis yang sangat berbeda, buku, minuman kesehatan, sambal dan fashion. Mompreneur panutan yang nyata.

Terima kasih ya Ummu, terima kasih karena telah hadir dalam duniaku. Terima kasih untuk terus menginspirasi.
 
5. Foezi Citra Cuaca Elmart
Aku mengenalnya ketika ikut seminar offline, kali itu di Gedung Ad-Dakwah. Aku mendengarnya menyanyi, lalu setelah itu membeli semua bukunya, dilengkapi dengan semua doa di covernya. Aku pernah bertemu dengannya dalam acara playdate, dan tidak berani menyapa..

Lalu, lewat bukunya, ia menemaniku melewati masa sulitku. Bukunya Rumah Tangga Surga
Aku baca berulang-ulang. Melakukan Cleansing mandiri, berulang-ulang. Berusaha lebih waras, berulang-ulang. Mungkin ia tidak tahu, tapi aku jadi tambah yakin bahwa tulisan seseorang itu akan sangat memiliki peran bagi orang yang membacanya.

Ia membantuku menghadapi masa sulitku, lewat bukunya.

Lalu ketika ia membuat kelas webinar, aku mendaftar.

Lalu ketika ia membuka reseller buku anak yang akan ia keluarkan, aku pun tanpa ragu mendaftar. 

Efek ngefans mungkin ya.

Lalu bisa menyapanya di grup dan bisa belajar banyak darinya.

Terima kasih, terima kasih telah menjadi wasilah dari Allah bagi diriku untuk mengobati lukaku sendiri. Terima kasih atas kepercayaannya. Terima kasih untuk tidak bosan berbagi ilmu.
 
6. Ibu Jerapah
Aku mengenalnya di facebook. Namanya ada di daftar pertemananku. Awalnya kukira ia dosenku, karena namanya sama. Baru kuketahui belakangan bahwa ternyata ia orang yang berbeda. Lalu menjelajah blognya dan menemukan filosofi dari namanya.

Ibu jerapah berani menghadapi predator yang hendak mengganggu anaknya. Lalu mengetahui bahwa ia adalah seorang single mom dengan berbagai aktivitas positif di kesehariannya.

Aku belajar bahwa status tidak bisa membuat kita berhenti bergerak, berkarya dan bermanfaat bagi sesama.

Terima kasih, terima kasih telah ada di daftar pertemanan facebook ku dan menginspirasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Harus Kutulis?

Pertemuan kembali

re arrange